Jumat, 15 Oktober 2010

EPIDEMIOLOGI DAN PERANANNYA DALAM PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN DI MASYARAKAT

Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana epi- yang berarti ” permukaan, diatas, menimpa, atau tentang”, demos yang berarti ” orang, populasi, penduduk, manusia ” serta ologi berarti ” ilmu tentang ”. Menurut asal katanya, secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk. Pengertian lain, epidemiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang distribusi (penyebaran) dan determinant (faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan menanggulangi masalah kesehatan. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan ( penyakit ) pada sekelompok manusia serta faktor – faktor yang mempengaruhinya.

Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar. Pertama, penyakit pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua, penyakit pada manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor preventif yang dapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai populasi, tempat, dan waktu. Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat didefinisikan sebagai ” ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan – determinan frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia. Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak dari tindakan pengendalian kesehatan masyarakat, program pencegahan, intervensi klinis dan pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji dan menjelaskan faktor lain yang berdampak pada status kesehatan penduduk.

Menurut Lilienfield dan Lilienfield, ada tiga tujuan umum studi epidemiologi, yaitu:
1. Untuk menjelaskan etiologi satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial atau perilaku.
2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis yang terbaru.
3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah – langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang beresiko, dan untuk pengembangan langkah – langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan, yang kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah – langkah, kegiatan, dan program intervensi.


Dalam pengertian epidemiologi diatas terdapat tiga batasan yang bersifat pokok yaitu:
1. Frekuensi masalah kesehatan

Arti frekuensi adalah menunjukkan besar dan banyaknya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia. Untuk dapat mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan, kegiatan yang harus dilakukan ada 2 hal yakni menemukan masalah kesehatan yang dimaksud untuk kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.

2. Penyebaran masalah kesehatan

Yang dimaksud dengan penyebaran masalah kesehatan adalah menunjuk pada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Yaitu berdasarkan karakteristik manusia ( person ), tempat ( place ), dan waktu ( time ).
Ciri – ciri dari manusia ( person ) yaitu menjawab pertanyaan ” Siapa yang menderita sakit ?”, sering ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu diderita oleh kelompok orang tertentu saja ( umur, jenis kelamin, golongan etnik, agama, status perkawinan, pekerjaan, status sosial ekonomi ).
Ciri – ciri dari tempat ( place ) yaitu menjawab pertanyaan ” Dimanakah paling besar / kecil proporsi / rate dari suatu penyakit ?”, dengan diketahinya tempat terjadinya maslah kesehatan akan dapat diketahui juga beberapa hal lainnya ( jumlah dan jenis masalah kesehatan di suatu tempat, hal – hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan di suatu tempat, duagaan tentang faktor penyebab / resiko suatu masalah kesehatan ), mengetahui kondisi lingkungannya ( keadaam geografis, keadaan penduduk, keadaan pelayanan kesehatan ).
Ciri – ciri dari waktu ( time ) yaitu menjawab pertanyaan ” Kapan penyakit banyak / sedikit terjadi?”, dengan diketahuinya waktu terjadinya penyakit dan penyebarannya, maka dapat membantu memahami kecepatan perjalanan penyakit dan lama terjangkitnya penyakit.

 
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Menunjuk kepada faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi, penyebaran dan ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri.
Arti dari masalah disini adalah terjadinya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Semua orang berkeinginan atau mempunyai harapan untuk sehat, namun kenyataannya banyak orang yang telah berusaha agar tetap sehat akan tetapi sakit juga. Dengan sakitnya seseorang merupakan masalah kesehatan yang merupakan hak asasi semua manusia yang perlu penanganan secara serius.

Ruang lingkup sehat dan masalah kesehatan menurut Flether adalah 6 D yaitu sebagai berikut :
1. Death (kematian)
2. Disease (penyakit)
3. Disability (kecacatan)
4. Discomfort (kekurang-nyamanan)
5. Dissatisfaction (kekurang-puasan)
6. Destitution (kemelaratan).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur masalah kesehatan adalah :
1. Mengetahui keadaan kesehatan yang dihadapi masyarakat.
2. Menyusun berbagai jalan keluar untuk menghadapinya.
3. Mengupayakan agar masalah kesehatan yang diukur hanya masalah yang dimaksudkan saja.
4. Mengupayakan agar semua masalah kesehatan yang akan diukur dapat masuk ke dalam pengukuran.
5. Mengupayakan agar hasil pengukuran dalam bentuk yang memberikan keterangan optimal.

Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.
2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan.
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisa keadaan sautu penyakit dalam upaya mengatasi atau menanggulanginya.
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.

Nama : Titis Auliya Asmarani
Mahasiswa FKM UNDIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar