Menurut Organisasi Kesehatan Dunia , "Sebuah kematian ibu didefinisikan sebagai kematian seorang wanita saat hamil atau dalam 42 hari pengakhiran kehamilan, terlepas dari durasi dan tempat kehamilan, dari setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperburuk oleh kehamilan atau manajemen tetapi bukan dari atau insidental menyebabkan kebetulan ".
Kematian ibu adalah acara sentinel untuk menilai kualitas dari sebuah sistem perawatan kesehatan. Namun, sejumlah isu perlu diakui.Pertama-tama, definisi WHO adalah salah satu dari banyak; definisi lain mungkin juga termasuk penyebab kecelakaan dan insidentil. Kasus dengan "penyebab insidental" termasuk kematian sekunder untuk kekerasan terhadap perempuan yang mungkin terkait dengan kehamilan dan dipengaruhi oleh lingkungan sosial ekonomi dan budaya. Juga, telah dilaporkan bahwa sekitar 10% kematian ibu dapat terjadi terlambat, yaitu setelah 42 hari setelah penghentian atau pengiriman, dengan demikian, beberapa definisi memperpanjang jangka waktu pengamatan untuk satu tahun setelah berakhirnya kehamilan yang . Selanjutnya, hal ini juga diakui bahwa angka kematian ibu sering signifikan tidak dilaporkan.
Penyebab Kematian Ibu
Penyebab utama kematian ibu adalah bakteri infeksi , varian hipertensi kehamilan termasuk pre-eklamsia dan sindrom HELLP , perdarahan kandungan , kehamilan ektopik , sepsis nifas (demam nifas), emboli cairan ketuban , pecah rahim dan komplikasi yang tidak aman atau tidak sehat aborsi . Lesser diketahui penyebab kematian ibu termasuk gagal ginjal , gagal jantung , dan hiperemesis gravidarum.
Empat puluh lima persen kematian postpartum terjadi dalam waktu 24 jam. Lebih dari 90% kematian ibu terjadi di negara-negara berkembang. Sebagai perbandingan, kehamilan yang berhubungan dengan pembunuhan account selama 2 sampai 10 kematian per 100000 kelahiran hidup, mungkin jauh lebih tinggi karena tidak dilaporkan. Di negara maju, yang umum penyebab kematian ibu adalah perdarahan kandungan , diikuti oleh deep vein thrombosis .
Faktor risiko Asosiasi
Tingkat kematian ibu yang tinggi terjadi pada negara yang sama yang memiliki tingkat tinggi kematian bayi mencerminkan miskin gizi umum dan perawatan medis. Rendah berat lahir anak terkait dengan kematian ibu dari penyakit jantung . Mengurangkan satu pon berat badan bayi lahir berkorelasi dengan dua kali lipat risiko kematian ibu. Sebaliknya, berat anak berat badan lahir berkorelasi dengan risiko rendah kematian ibu. Isu lain yang terkait dengan kematian ibu adalah jarak perjalanan ke klinik terdekat untuk menerima perawatan yang tepat. Di negara berkembang, serta daerah pedesaan, hal ini terutama benar. Perjalanan ke dan kembali dari klinik sangat sulit dan mahal, terutama untuk keluarga miskin ketika waktu bisa digunakan untuk bekerja dan memberikan pendapatan. Meski begitu, klinik terdekat mungkin tidak memberikan perawatan yang layak karena kurangnya staf yang tepat dan perlengkapan seperti yang di dataran tinggi Guatemala.
Unsur Utama Penyebab Langsung Kematian Ibu
Keluarga ibu hamil baik kaya maupun miskin walaupun di pengaruhi dan mempengaruhi oleh bidan dan dukun, apabila tidak di difasilitasi/didukung oleh komponen yang ada disekitar misalnya keluarga dekatnya, tetangganya maupun orang-orang yang pedulinya terhadapnya, sangatlah beresiko terjadinya pilihan yang tidak tepat dalam pelayanan keperawatan kehamilan/persalinan/nifas yang mengakibatkan kematian ibu.
Bidan senior maupun yunior, profesional maupun baru belajar profesional, dalam memberikan pelayanan mempengaruhi maupun di pengaruhi ibu hamil atau keluarganya maupun melalui dukun yang sekarang dikenal dengan kemitraan bidan dan dukun, apabila tidak difasilitasi/didukung oleh komponen-komponen disekitarnya misalnya, masyarakat yang ada disekitarnya, bidan sesamanya maupun orang-orang yang peduli terhadap keberadaan bidan, sangatlah beresiko terjadi kelalaian yang mengakibatkan kematian ibu.
Dukun, terlatih maupun tidak terlatih, bermitra maupun tidak bermitra, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keluarga ibu hamil dan bidan, apabila tidak difasilitasi/dukung oleh komponen-komponen disekitarnya semisal masayarakat di sekitarnya terutama tokoh masyarakat, tokoh agama dan orang-orang yang peduli terhadap keberadaan dukun, sangatlah beresiko terjadinya kesalahan pelayanan dan perawatan kehamilan/persalinan/nifas yang mengakibatkan kematian
Dari gambaran ketiga unsur ini, bidan walaupun dia profesional, keluarga walaupun dia kaya, dukun walaupun dia telah bermitra dan terlatih, kematian tetap akan terjadi, karena ketiga komponen atau unsur yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi diatas dalam posisi yang lemah pada pelayanan kesehatan maternal komunitas.
Faktor-faktor diluar dari ketiga komponen atau unsur tersebut sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan maternal (ibu hamil, persalinan dan nifas). Faktor-faktor inilah yang tidak berkembang (bukan tidak ada) di Polewali Mandar. Sehingga kematian ibu seperti yang saya sebutkan sebagai pola kematian ibu di Polewali Mandar yaitu pola dimana kematian ibu sering terjadi disekitar tenaga kesehatan dan Pola dimana kepedulian terhadap ibu hamil ketika mendekati persalinan tidak ditemukan, dan ini harusnya menjadi perhatian utama.
Oleh Karena itu, kematian ibu dalam lima tahun terakhir yang fluktuatif dan cenderung turun, bukan menunjukkan keberhasilan, tetapi memperlihatkan kelemahan dari sistem yang dibangun, sistem yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi yang diperlihat dari tiga unsur (sub sistem) yaitu bidan, keluarga ibu hamil dan dukun adalah posisi yang sangat lemah, tidak kuat untuk membentuk sistem yang kokoh untuk menopang penurunan kematian ibu.
TITIS AULIYA ASMARANI
E2A009022
REGULER 1 2009
FKM UNDIP